Sunday, April 7, 2019

Industri apa yang akan mengubah masa depan? #part2

Leave a Comment
Saya rasa technology blockchain.

Benar sekali, technology yang menjadi dasar dibuatnya cryptocurrency, atau orang awam menyebutnya Bitcoin. Perlu diketahui, bahwa bitcoin hanyalah satu dari sekian banyak technology blockchain yang ada, dan dianggap sudah terlalu tua dan lambat. Saat ini blockchain sudah sampai versi 4.0 (bitcoin adalah blockchain 1.0)


Begini skenarionya:
  1. Dimasa depan, data-data kita (semua data, termasuk makanan kesukaan, nama istri dan bahkan history internet) bisa tersinkronasi kedalam blockchain. Data yang sudah berada di jaringan blockchain tidak dapat dihapuskan, dan bisa diakses oleh setiap pemerintahan yang terkoneksi ke jaringan. Ktp, Sim, ijasah, buku nikah dan rekening bank semua menjadi satu data individu. Setiap identitas manusia dikunci kedalam blockchain dengan kunci iris mata dan sidik jari.
  2. Mata uang fiat (kertas) dihapuskan, karena dinilai tidak adil, sebagai gantinya satu mata uang digital diberlakukan diseluruh dunia, dengan nilai tukar yang sama.
  3. Voting dilakukan melalui blockchain, tanpa bisa dicurangi
  4. Pajak dan penghasilan otomatis masuk dan terpotong, tidak ada lagi penggelapan pajak
  5. Rekening termonitor dan transparan, korupsi hampir tidak mungkin dilakukan
Poin-poin diatas adalah yang terpenting, dan semua hal diatas sudah bisa dilakukan didalam jaringan blockchain bernama Etherium (dianggap sebagai bitcoin 2.0).

Dan ternyata ada sebuah film di netflix berjudul Anon, tahun 2018 kemarin, yang merupakan sebuah film bertema masa depan dengan skenario blockchain semacam ini:


Dan coba tebak, jaringan didalam film tersebut, bernama Ether


Read More

Industri apa yang akan mengubah masa depan? #part1

Leave a Comment
Sembari duduk sambil ngopi di pojok, mencuri dengar percakapan cerdas dari MILLENIALS yang terjadi di Coffee Shop (baca: warung kopi) yang jauh dari panggang membicarakan PILPRES dengan dinamika nya, membahas masa depan yang akan dijalani dan di antisipasi sedini mungkin. Muncul seronok, industri apa yang bakal mengubah masa depan?

Pertanyaan seperti ini seharusnya menjadi pertanyaan populer.

Tapi, mungkin tidak akan banyak orang yang mau menjawab, karena jika kita bisa tau teknologi apa yang bisa mengubah masa depan kemungkinannya cuma 2, teknologi tersebut di musnahkan, atau teknologi tersebut di kembangkan dengan sangat cepat dan cenderung ekslusif untuk beberapa golongan/perusahaan.

Apa yang akan saya tulis dibawah ini, merupakan Industri/teknologi yang sudah ada dari jaman dulu kala, sampai hari ini masih dikembangkan, dan cenderung disepelekan oleh orang banyak.

Apakah Anda tahu, kira-kira teknologi apa yang saya maksud? Mungkin sekarang Anda juga bekerja menggunakan teknologi ini.

yap, BATTERY!


Sebagai sejarah singkat, Battery pertama kali dikomersilkan dengan tipe Lead-Acid Battery pada tahun 1859, Battery yang ada di motor/mobil kita (diasumsikan mobil/motor kita tidak termasuk electric vehicle). Setelah 58 tahun kemudian, tidak ada perkembangan yang cukup signifikan.

Kemudian pada tahun 1965 muncul battery yang cukup terkenal sampai hari ini, Lithium-ion Battery, yang diproduksi oleh Sony Corporation. Semenjak saat itu, battery dikembangkan dengan sangat baik dan dalam pengawasan yang cukup ketat karena energy density yang cukup besar disimpan dalam wadah yang sekecil mungkin.

Battery ini juga menempati bagian yang cukup besar dalam laptop dan ponsel kita. Para ilmuwan mencari cara yang lebih efektif dengan mengganti elektroda dan anoda pada battery untuk mendapatkan ruang penyimpanan dengan lebih efektif.

Mengapa teknologi ini akan merubah masa depan?

Karena saat ini, kita terlalu bergantung dengan bahan bakar fosil. Bahan bakar fosil mulai digantikan dengan renewable fuel atau renewable energy. Kita mulai banyak menggunakan gerak air, gerak angin, dan sinar matahari sebagai energi alternatif.

Masalahnya tidak semua orang bisa mempunyai akses ke energi tersebut kecuali sinar matahari. Apa yang terjadi jika generator tersebut tidak menghasilkan listrik, dan hanya beroperasi pada waktu-waktu tertentu? jawabannya adalah, kita harus membuat “kapasitor” yang cukup besar untuk menyimpan energi tersebut. Tesla membuat “kapasitor” itu dengan sebutan POWERWALL.


Powerwall berfungsi sama dengan powerbank yang kita gunakan untuk mengisi daya ponsel kita ketika kita tidak punya akses ke listrik. Sebuah powerbank yang cukup besar, yang dapat menerangi sebuah rumah di waktu malam hari. Tenaga yang diambil, bisa dari listrik PLN atau sumber lainnya. Apa isi dari powewall tersebut? Batteries, lots of batteries.

Tapi, jika teknologi ini bagus, kenapa tidak populer?

Karena mahal. Battery Lithium-Ion yang kita kenal sekarang harganya tidak bisa dibilang murah. Sebagai contoh, untuk mobil listrik Tesla, sekitar 70% dari harganya adalah untuk membeli batterynya.

Jika Anda hidup di perkotaan besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, dst. Anda tidak perlu repot-repot membuang uang untuk berinvestasi dengan membuat sistem ini. Harga sistem off-grid ini masih cenderung mahal karena harga battery yang tinggi. Harga per Kwh PLN lebih murah daripada harga per Kwh sistem off-grid. Tapi jika Anda tinggal di daerah yang tidak terjangkau oleh PLN, off-grid system ini menawarkan solusinya (jika Anda tau bagaimana cara membuatnya, dan punya dana nya).


Lalu, apa selanjutnya?

Para ilmuwan sedang berusaha untuk membuat battery yang lebih baik lagi dengan menggunakan Graphene. Jika Anda mempunyai waktu, tontonlah video singkat tersebut. Anda akan heran dengan bagaimana bisa material sederhana seperti itu mempunyai property se-keren itu.

Elon Musk, CEO Tesla, dengan senang hati akan membuka patent mereka untuk mobil listrik mereka, semua orang boleh belajar, semua orang boleh tahu isi mobil tersebut. Tapi tidak dengan teknologi battery nya. Dia juga membuat GIGAFACTORY di Nevada untuk memproduksi battery mereka sendiri.


Apa artinya? Artinya, semua produsen akan berlomba-lomba membuat kendaraan listrik (EV - Electric Vehicle) tapi yang akan menguasai battery-lah yang akan merubah jalur bisnis dan masa depan.

Battery adalah sebuah teknologi dan industri yang akan berperan besar di masa depan. A clean energy.




Read More

Monday, March 18, 2019

Warung Pintar Caplok Limakilo, Bangun Rantai Pasok Produk Tani

Leave a Comment


Bisnis.com, JAKARTA — Warung Pintar, perusahaan rintisan teknologi mikro-ritel resmi mengakuisisi Limakilo, sebuah platform yang menyederhanakan rantai pasokan makanan dengan menghubungkan petani ke toko kelontong dan penjual sayur, dengan nilai yang tidak dipublikasikan.

Dengan adanya akuisisi sini,  ribuan mitra Warung Pintar di Jakarta, Depok, Tangerang dan Banyuwangi akan mendapatkan akses langsung untuk menjual komoditas bahan makanan pokok di kios berbasis digital mereka.

Co-Founder dan CEO Warung Pintar Agung Bezharie Hadinegoro menyatakan dengan pasokan produk pertanian dari Limakilo, pemilik warung akan memiliki stok barang yang lebih beragam.  Permintaan bahan makanan pokok yang tinggi juga diyakini dapat meningkatkan pendapatan pemilik warung.

Di lain sisi,  petani juga akan memiliki harga jual yang lebih baik dan akses lebih luas seiring dengan bertambahnya jumlah Warung Pintar.

"Visi kami sangat bersilangan. Kalau partnership, bisa saja yang satu visinya ke kanan yang satu ingin ke kiri. Akhirnya kami pilih bersinergi melalui akuisisi, " ujarnya,  Rabu (27/02).

Dia menambahkan,  Warung Pintar dan Limakilo memiliki visi yang sama,  yaitu meningkatkan kapabilitas usaha mikro di Indonesia dan merevolusi usaha mikro dengan teknologi. 

Limakilo menyerap pasokan makanan pokok dengan harga terbaik,  sedangkan Warung Pintar bertujuan untuk menjangkau konsumen dengan menyediakan produk lengkap dalam penjualan.

"Dengan sinergi baru ini,  kami berharap dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan pemilik warung kami, " ungkapnya.

Berdiri sejak November 2017, Warung Pintar berfokus pada digitalisasi sistem warung konvensional di Indonesia, antara lain memungkinkan pemantauan terhadap penjualan dan kinerja warung melalui aplikasi, memasang iklan di warung untuj meningkatkan pendapatan,  dan menerima pembayaran nontunai.

Sejauh ini,  Warung Pintar telah mengoperasikan lebih dari 1.200 warung di Jakarta,  Tangerang,  Depok dan Banyuwangi. Adapun pada tahun ini,  perusahaan berencana membuka 5.000 warung baru di Jawa.

Co-Founder dan CEO Limakilo Walaesa Danto Menyatakan dengan akuisisi ini,  pihaknya berharap dapat meningkatkan pasokan beras dari perusahaan bumi desa menjadi 100 ton pada tahun ini, naik 48 ton dari tahun sebelumnya.

"Warung tradisional selalu menjadi bagian penting dan tradisi ekonomi Indonesia. Dengan kolaborasi ini,  kami berharap dapat meningkatkan kebiasaan masyarakat untuk berbelanja di warung tradisional, " ujarnya.

Limakilo adalah  perusahaan rintisan pertanian yang telah menerima dana tahap awal dari East Ventures untuk memerluas kemitraan dan memberikan pelatihan kepada petani kecil Indonesia.

Sumber: https://teknologi.bisnis.com/read/20190227/266/894080/warung-pintar-caplok-limakilo-bangun-rantai-pasok-produk-tani
Read More